Warga Ingin RPTRA di Tambora Segera Terealisasi
Ditengah padatnya penduduk yang bermukim di kawasan Tambora, Jakarta Barat, sejumlah warga berharap dapat segera memiliki Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) serta Ruang Terbuka Hijau Publik (RTHP).
Kadang mereka bermain di pinggir jalan atau di gang sempit, saya berharap fasos dan fasum itu ada di Tambora
Ading (60), salah satu warga RT 8/1, Kelurahan Pekojan, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat mengatakan, selama ini ia dan warga lainnya berharap mendapatkan fasilitas umum seperti ruang bermain anak. Terlebih, ia dan beberapa tetangganya memiliki banyak cucu.
"Cucu saya banyak, ada yang dua tahun sampai lima tahun. Kadang mereka bermain di pinggir jalan atau di gang sempit, saya berharap fasos dan fasum itu ada di Tambora," ujar Ading kepada Beritajakarta.com, Jumat (4/9).
Cegah Tawuran, Karang Taruna Tambora Ikut SiskamlingSelain Ading. Satu diantara sekian banyak pemuda warga sekitar juga mengatakan hal yang sama. Diki Supri (26) misalnya. Menurut pria berkulit putih itu, awal terjadinya tawuran di Tambora, salah satunya disebabkan oleh padatnya perumahan warga.
"Jadi enggak ada tempat pertemuan atau berdialog, atau acara-acara sosial lain. Bahkan setahu saya taman juga enggak ada," katanya.
Menanggapi keinginan warganya, Wakil Wali Kota Jakarta Barat, M Yuliadi menuturkan, pihaknya akan mendorong swasta untuk membangun RPTRA di kawasan Tambora.
"Seharusnya itu sudah menjadi kewajiban pengembang, bantu negosiasinya agar ada RPTRA dan RTH
di Tambora," kata Yuliadi.